Wednesday, 15 May 2013

Fungi Endofit Pengertian dan Morfologi

Awal abad 19 saat penicilin ditemukan, banyak orang yakin mampu mencegah semua macam penyakit yang disebabkan oleh fungi patogen. Namun sekarang ini penicilin dan beberapa antibiotik lain tidak efektif lagi melawan fungi patogen. Banyak patogen yang sudah resisten terhadap dengan pengobatan antibiotik tersebut. Maka perlu segera ditemukan obat baru untuk melawan fungi patogen. Alam menyediakan banyak potensi penghasil obat dan bisa digali untuk digunakan oleh manusia (Bills, 1996)

Pengertian Fungi endofit

Fungi endofit termasuk anggota kelas Ascomycetes, hidup dalam jaringan tumbuhan tanpa menimbulkan gejala apapun (Clay, 1990 cit Arnold, 1999). Fungi endofit pertama kali ditemukan dari petala bunga anggota Poaceae oleh DeBary (1887) dan dikarakterisasi oleh Sampson ( 1933). Fungi ini mula-mula masih dianggap sebagai fungi patogen. Kemudian para ahli taksonomi memisahkan fungi ini dari kelompok fungi patogen berdasarkan tidak adanya gejala-gejala penyakit bila fungi ini hadir pada jaringan tumbuhan (Clay, 1991; Petrini, 1991 cit Arnold, 1999). Fungi endofit didefinisikan sebagai suatu koloni fungi pada jaringan tumbuhan yang sehat tanpa ada gejala penyakit. Hampir semua tumbuhan terdapat fungi endofit namun sulit diamati karena gejalanya tidak nyata. Hanya sukses dilihat dengan ditumbuhkan dalam media (Bills, 1996). Sebenarnya kelompok fungi endofit ini juga sangat beragam namun paling sedikit yang didokumentasi. Hanya kira-kira 5-10 % yang telah dideskripsikan. Penelitian-penelitian untuk menyelidiki diversitas fungi endofit menunjukkan bahwa fungi endofit lebih beragam daripada sebelumnya ( Rossman, 2002).

Morfologi

Herbarium di Universitas Arizona dimana disimpan fungi endofit menunjukkan fungi ini dibedakan secara morfologi menjadi beberapa golongan dengan berdasar hifa sebagai struktur dasar, spora sebagai alat reproduksi, nutrisinya ( Worrall,2003) dan karakter koloninya (Arnold, 1999). Memiliki badan buah yang berbeda bentuk antar spesies dengan melihat karakter morfologi sporanya (Barnett, 1960 cit Arnold, 1999). Umumnya hanya memiliki hifa yang sedikit (Dix and Webster, 1995).

Daftar Pustaka : Lihat di sini

0 comments: